Pajak bisa menjadi momok bagi wajib pajak pribadi maupun badan. Hal itu jika tidak memahami bagaimana menghitung dan estimasi biaya pajak. Keresahan ini yang membuat Miryam Clementine Aksama, mahasiswa Akuntansi Universitas Dinamika menciptakan sebuah aplikasi berbasis web untuk menghitung estimasi besaran pajak. Kesulitan yang sering dialami wajib pajak selain melaporkan pajak juga melakukan estimasi biaya pajak yang harus dibayarkan. Karena tidak semua wajib pajak memahami betul isi peraturan pemerintah tentang pengenaan pajak. Clementine, demikian dia biasa dipanggil, cukup memberikan satu treatment berupa screening awal untuk mengetahui karakter dan potensi pajak terutang dari wajib pajak. “Screening ini pada dasarnya untuk mengetahui kriteria wajib pajak (WP) untuk menentukan pajak yang harus dibayarkan.”, ujar Clementine. Pada dasarnya aplikasi ini berangkat dari keresahan Clementine ketika melihat kenyataan para awam tidak memahami bagaimana melaporkan dan membayarkan pajak. Alih-alih melaporkan, awam tersebut kadang malah menjadi ‘santapan’ mafia pajak ketika terpapar tidak atau salah dalam membayar pajak. Perlu digaris bawahi bahwa aplikasi yang dibuat Clementine tidak menggantikan situs pelaporan pajak, melainkan sebagai salah satu alternatif dalam melaporkannya. Aplikasi yang dibuat Clementine, membantu mengarahkan WP untuk memilih form yang tepat dalam kepentingan pelaporan. “Aplikasi ini juga menyediakan konsultasi pajak kepada beberapa kantor akuntan publik.”, ucap mahasiswa yang meraih IPK 3,98 tersebut. Hal ini menarik karena aplikasi ini telah terhubung dengan beberapa kantor akuntan publik.

Fitur konsultasi ini adalah fitur tambahan atau opsi lain jika WP memerlukan konsultasi lebih jauh terkait perpajakan. Fitur ini berisi konsultasi pajak berisi jadwal konsultasi pajak dengan kantor akuntan publik. Dalam jadwal tersebut WP diberikan pilihan hari, tanggal dan jam konsultasi. Sehingga hal ini memudahkan WP mengatur jadwal sendiri dengan konsultan pajak. “Ini adalah lompatan besar bagi WP yang belum memahami cara melaporkan pajak.”, ungkap Tony Soebijono, Kepala Prgoram Studi (Kaprodi) Akuntansi. Lebih jauh, Tony, demikian biasa beliau dipanggil, menambahkan bahwa WP tidak perlu lagi takut salah dalam melaporkan pajak, karena aplikasi melakukan filtering dalam bentuk assesment untuk mengetahui karakter dan jenis WP. Hal ini untuk menentukan besaran pajak dan bagaimana harus dilakukan WP terkait pelaporan pajak.


 

Di tempat terpisah, Arifin Puji Widodo, Dekan FEB, mengungkapkan bahwa aplikasi ini memberikan nilai dari sisi fitur tambahan konsultasi pajak yang sudah terhubung ke kantor akuntan publik. Hal ini, menurut Arifin, akan memberikan rasa nyaman dan aman bagi WP sebelum melaporkan pajak. Bagaimanapun, urusan pajak masih menjadi persoalan besar bagi awam namun tidak diabaikan. Sebagai alternatif pelaporan pajak, aplikasi ini memberikan beberapa luaran, diantaranya adalah daftar screening yang berisi data kriteria WP; perkiraan jumlah pajak terutang; dan kesimpulan. Dalam lembar kesimpulan, WP akan diberikan informasi terkait dengan kredit pajak, pajak final, pajak orang luar negeri, pajak terutang, dan lain-lain. Hal ini sangat membantu WP dalam

Dari aplikasi yang telah dibuat, Clementine berharap agar aplikasi ini bisa berguna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaporkan dan tertib membayar pajak. (rud/tta)