Perkembangan bisnis, tidak terlepas dari aktifitas pembuatan suatu keputusan, baik keputusan sederhana jangka pendek maupun keputusan strategis yang menyangkut hidup-mati suatu organisasi bisnis. Keputusan dapat dibuat dengan tepat apabila didukung oleh informasi yang baik. Suatu informasi dapat dikategorikan baik apabila  memenuhi persyaratan tertentu, antara lain:
a. Relevant, karena disajikan tepat waktu (ontime) dan memiliki dimensi waktu historis hingga prediktif. 
b. Realible, karena dapat dipercaya karena obyektif dan dapat diverifikasi.

Didalam organisasi bisnis, informasi menjadi sangat besar artinya apabila diperoleh dari sistem yang baik dan memenuhi persyaratan diatas. Akuntansi secara nyata merupakan salah satu unsur dari informasi yang dihasilkan dari sistem informasi yang formal-terstruktur dan bersifat finansial.
Terdapat pandangan yang salah selama ini bahwa pengertian akuntansi lebih banyak dikonotasikan sebagai akuntansi keuangan, atau bahkan lebih ekstrem lagi ada yang beranggapan bahwa akuntansi sama halnya dengan pembukuan. Hal ini dapat dimengerti karena dari orang-orang bidang akuntansi sendiri yang sebenarnya tidak tahu atau sebenarnya tahu akan tetapi tidak mampu untuk menyajikan suatu informasi formal bersifat finansial yang baik.
Akuntansi secara sederhana dapat diartikan sebagai sistem informasi yang berkepentingan terhadap organisasi bisnis dan ditujukan bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap organisasi bisnis tersebut.  Pihak yang berkepentingan dapat  dikelompokkan menjadi:
a. Pihak Eksternal, yang terdiri atas kreditor, investor, pemerintah dan masyarakat.
b. Pihak Internal, yang pada umumnya adalah pihak manajemen.

Sebenarnya kepentingan terhadap informasi antara pihak ekternal dan internal tidaklah sama, karena pihak eksternal lebih memerlukan informasi historis yang sifatnya ringkas serta menyeluruh untuk menilai kinerja dari organisasi bisnis tersebut. Sedangkan pihak internal lebih memerlukan informasi yang bersifat rinci dan spesifik untuk mendukung keputusan manajerial yang berdampak masa depan.
Dengan demikian proses penyusunan informasi untuk pihak yang berbeda kepentingan tersebut juga harus berbeda, sehingga muncul istilah:
a. Akuntansi Keuangan (financial accounting), untuk proses akuntansi yang menghasilkan informasi bagi pihak eksternal.
b. Akuntansi Manajemen (management accounting), untuk proses akuntansi yang menghasilkan informasi bagi pihak internal.

sumber: http://blog.stikom.edu/tonys/?p=559