Sebanyak 70
siswa/i SMK YP17 Pelem Pare mendapatkan tambahan value dari Prodi
Akuntansi Undika. Siswa dan siswi jurusan Akuntansi ini diberikan pelatihan
Microsoft Access untuk Laporan Keuangan. Pemberian materi ini berfokus pada
pemberdayaan MS Access untuk membantu pelaporan keuangan. Pendampingan dan
pelatihan MS Access ini melibatkan tak kurang dari 4 (empat) Dosen Akuntansi
Universitas Dinamika (Stikom Surabaya). Seperti diketahui, salah satu
kompetensi lulusan SMK wajib dikuasai adalah kemampuan siswa dalam pembuatan
Laporan keuangan. Sementara itu, pelaporan keuangan membutuhkan tool
yang juga menjadi kemampuan yang wajib dikuasai oleh siswa. Salah satu tool
tersebut adalah Accurate.
Pada sisi lain,
tidak semua sekolah mampu melanggan accurate yang relatif mahal. Sekolah
SMK beberapa masih menggunakan spreadsheet sebagai media atau tool pembuatan
Laporan keuangan. Untuk menjembatani hal tersebut, Undika memberikan alternatif
dengan memberikan literasi penggunaan MS Access sebagai tools pelaporan
keuangan. Aplikasi ini relatif lebih murah karena satu paket dengan aplikasi MS
Office lainnya. Media penyimpanan yang digunakan pun tidak memerlukan database
yang besar. Bahkan cloud pribadi sebesar 5GB cukup untuk menampung
aplikasi beserta datanya.
Kepala Sekolah
SMK YP17 Hj. Luluk Nadzifah Budiarti, S.Pd., M.M. menuturkan bahwa kegiatan ini
merupakan kegiatan positif untuk menambah daya saing lulusan dengan kompetensi
yang beragam. Pada kesempatan yang sama, Hj. Luluk, demikian biasa beliau
disebut, menggarisbawahi bahwa kegiatan pendampingan dan pelatihan MS Access
ini dapat menjadi inspirasi jurusan lain untuk memberikan kompetensi tambahan
kepada siswa. Kompetensi tambahan ini menjadi penting untuk competitive
advantage lulusan, tambahnya. Sementara itu, Humas SMK YP17, Tri Sulastri,
memberikan penguatan bahwa kegiatan ini bisa menjadi salah satu pilot
project untuk kerjasama kegiatan lainnya.
Seperti
diketahui, MS Access adalah aplikasi yang menjadi bundle MS Office.
Sehingga aplikasi ini tidak perlu berbayar lagi. Namun tidak semua sekolah tahu
dan pernah memanfaatkan aplikasi tersebut. Universitas Dinamika yang dulunya
bernama Stikom Surabaya adalah salah satu Pioneer Perguruan Tinggi yang concern
bidang IT. Pendampingan ini adalah salah satu upaya mempertahankan eksistensi
Undika (demikian biasa disebut) sebagai kampus IT. Selain itu, kegiatan ini
juga tak lepas dari tanggungjawab sosial Undika terhadap dunia Pendidikan.
Rektor Undika, Prof. Dr. Budi Djatmiko, M.Pd. dalam kesempatan terpisah
mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah salah satu kegiatan CSR yang tidak bisa
dipisahkan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Undika sebagai entitas Perguruan
Tinggi merasa mempunyai tanggungjawab sosial terhadap peningkatan kompetensi
siswa SMK untuk menghadapi persaingan dalam dunia usaha dan industri.
Pendampingan dan
pelatihan MS Access kepada siswa SMK YP17 ini terbagi menjadi beberapa sesi.
Sesi pertama adalah pengenalan awal atau overview aplikasi tersebut.
Sesi kedua dilanjutkan dengan mengenalkan fitur-fitur apa saja yang terdapat
dalam aplikasi tersebut. Pada akhirnya di sesi terakhir adalah praktik
pembuatan data base akuntansi menggunakan MS Access. Antusiasme siswa SMK YP17
sangat tinggi, hal ini ditunjukkan oleh keseriusan mereka dalam mengikuti
kegiatan tiap sesi. Yulianti, siswa kelas XI jurusan akuntansi menuturkan bahwa
dia sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Hal ini karena dia belum pernah
mendapatkan materi tersebut selain Accurate. Pendapat yang sama diungkapkan,
Rahardian, siswa kelas XI jurusan yang sama, mengungkapkan bahwa aplikasi ini
jauh loebih sederhana dibandingkan dengan aplikasi lainnya. Sehingga siswa yang
belum pernah memakainya pun lebih cepat memahami.
Pada kesempatan
yang sama, Diana Putri, Dosen Akuntansi sekaligus pemateri mengungkapkan
antusiasme peserta pelatihan menunjukkan bahwa materi ini diterima dengan baik
oleh siswa. Hal ini karena MS Access adalah aplikasi sederhana yang sangat
mudah digunakan untuk beberapa keperluan khususnya untuk database dan pelaporan
keuangan. Siswa SMK, menurutnya harus mempunyai kompetensi tambahan selain apa
yang diajarkan di sekolah. Dunia kerja dan industri di Indonesia membutuhkan
kompetensi yang cenderung random dibandingkan dengan negara lain. Sebagai
contoh, lulusan SMK jurusan akuntansi selain dituntut menguasai tool
Accurate, pada saat terjun di dunia kerja bisa jadi membutuhkan kompetensi
lainnya sebagai pelengkap. Sehingga hal tersebut berpotensi menjadi plot
twist bagi lulusan. Bertahun-tahun mereka belajar tool tertentu,
namun tempat kerja mereka belum support aplikasi tersebut.
Lulusan SMK
harus mempunyai daya saing tinggi untuk bisa diterima di dunia kerja dan
industri. Perguruan Tinggi ikut andil dan bertanggungjawab membentuk dan
melahirkan generasi lulusan SMK yang berkualitas dan berdaya saing. Maka dengan
semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menerapkan tanggung jawab sosial,
Undika berkomitmen terus untuk ikut andil dalam peningkatan lulusan SMK. Pada
akhirnya kegiatan ini bukan lagi menjadi kegiatan rutinitas, namun lebih jauh
dari itu akan menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari manajemen strategi
jangka panjang Peguruan Tinggi dalam hal kemitraan dengan sekolah. * (San)